Kalau anda berkesempatan datang ke kota Jambi, rasanya tidak lengkap kalau tidak mencoba menyeberangi sungai Batanghari. Sungai ini adalah yang terpanjang di pulau Sumatera. Dengan menumpang perahu motor (orang lokal menyenbutnya perahu Ketek) anda dapat menyisiri atau menyeberangi sungai tersebut. Di Jambi terdapat komplek percandian yang disebut Komplek Muara Jambi. Anda dapat datang ke lokasi dengan berkendaraan Mobil atau perahu motor. Kalau anda seorang berjiwa Petualang, pilihan perahu motor lebih tepat. Anda dapat membayangkan seolah-olah anda sedang menyusuri belantara sungai Amazon di Brazil seperti yang terdapat dalam film-film Holywood. Pastinya beda banget, tapi paling tidak air sungainya sama-sama kecoklatan dan banyak semak-semak atau perkampungan di kiri-kanan sungai. Pastikan anda menyewa perahu motor dan mulailah berlayar dari Tanggo Rajo (di depan rumah dinas Gubernur) sampai ke komplek Muara Jambi.
Puas anda ‘bertualang’ tentunya perut akan terasa keroncongan dan saatnya kita mencari wisata kuliner di jambi. Satu lagi kekurangan kalau anda sudah berda di kota Jambi, maka anda harus mencoba dan menikmati hidangan Makanan khas Jambi.
Setidaknya ada tiga jenis panganan yang sangat terkenal dan berbau-bau Melayu. Berikut penjelasan hidangan tersebut:
Setidaknya ada tiga jenis panganan yang sangat terkenal dan berbau-bau Melayu. Berikut penjelasan hidangan tersebut:
NASI GEMUK & JUS PINANG
Nasi gemuk atau nasi uduk termasuk masakan favorit di Jambi. Biasanya, nasi gemuk disantap pagi hari sebagai menu sarapan, selain lontong. Nasi ini juga bisa anda temukan di Malysia atau Singapura dengan sebutan Nasi Lemak.
Nasi gemuk dibuat dari bahan-bahan beras, santan, daun pandan, daun salam, dan daun jeruk. “Caranya, beras dicampur bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan, diaron, lalu dikukus selama sejam,”.
Sebagai ‘teman’ nasi gemuk, cukup tambahan kerupuk, telur, kacang tanah, teri , timun, bawang goreng, dan acar. “Lalu ditambah telur rebus atau mata sapi.